Menelusuri Jejak Sejarah di Candi Borobudur
Rasa-rasanya tidak ada orang Indonesia yang tidak pernah mendengar nama Candi Borobudur, yaitu candi Budha yang merupakan salah satu tempat wisata di Indonesia yang sangat tersohor dan menjadi salah satu ikon di tanah air. Konon candi yang megah ini bahkan pernah masuk nominasi sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia. Selain menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya, pemandangan alam di lokasi wisata ini sangat indah sehingga wisatawan bisa sekaligus berwisata alam.
Candi kebanggaan bangsa Indonesia ini terletak di Kota Magelang provinsi Jawa Tengah dan hingga sekarang masih sering dijadikan sumber penelitian dan kajian budaya. Area candi yang agung ini tepatnya berada sekitar 40 km di sebelah barat laut kota Yogyakarta dan 100 km di sebelah Barat daya Kota Semarang. Di lokasi ini juga sering diselenggarakan pertunjukan-pertunjukan budaya terutama dari Jawa Tengah.
Sejarah dan asal-usul mula nama Borobudur
Candi ini didirikan pada tahun 800-an Masehi sebagai tempat untuk memuja Buddha Mahayana pada masa pemerintahan dinasti Syailendra. Candi ini adalah candi Budha yang terbesar di dunia dengan ukuran 123 X 123 meter. Teknologi yang digunakan untuk membangun candi ini masih tradisional, konon untuk merekatkan bebatuan hingga menjadi bentuk candi megah itu adalah putih telur. Keberadaan candi tersebut merupakan bukti bahwa nenek moyang kita dahulu telah mempunyai kebudayaan dan peradaban yang tinggi.
Nama Candi Borobudur diperkirakan berasal dari kata Sambarabudhara, yang dapat diartikan sebagai budhara atau gunung yang berteras-teras atau dapat juga diterjemahkan sebagai biara yang terletak di kawasan dataran tinggi. Relief-relief yang terukir pada dinding candi sebagian menceritakan kisah epik Ramayana dan kehidupan masyarakat pada masa tersebut. Pada relief tersebut terukir mata pencaharian penduduk pada waktu itu yaitu bertani dan mencari ikan di laut. Tetapi mayoritas relief pada candi mencerminkan ajaran filosofi Budha yang Agung sehingga wisatawan, terutama pengikut ajaran Budha dapat memetik pelajaran dari candi agung ini.
Struktur bangunan Candi Borobudur
Pada dinding candi ini terdapat 1460 relief dengan 504 stupa Budha pada bangunan candinya. Para penganut agama Budha di seluruh dunia memimpikan untuk dapat mengunjungi obyek wisata yang sesungguhnya berfungsi utama sebagai tempat beribadah ini. Karena keunikan bangunan ini, Unesco pun telah menobatkan Candi kebanggaan bangsa Indonesia ini sebagai salah satu dari World Wonder Heritages.
Bangunan utama di kompleks candi ini berbentuk punden berundak dengan ketinggian 10 tingkat. Pada bangunan candi yang asli sebenarnya mempunyai ketinggian 42 meter, tetapi setelah renovasi, ketinggiannya berkurang menjadi 34,5 meter karena pada bagian yang paling bawah difungsikan sebagai penahan. Pada enam tingkat yang paling bawah pada bangunan candi berbentuk bujur sangkar, sementara di atasnya berbentuk lingkaran, dan pada bagian yang tertinggi adalah stupa Budha dengan arah menuju ke barat. Sesuai dengan ajaran dalam Budha Mahayana, setiap tingkatan pada bangunan candi adalah perlambang kehidupan manusia, dan sedikit demi sedikit jika sanggup mengatasi cobaan, manusia akan dapat meraih Budha.
Candi Borobudur Tempat Wisata di Indonesia by TourIndo
Comments